banner here

SUBHANALLAH,TELAH TERJADI PERANG BESAR-BESARAN AGAMA ISLAM DENGAN AGAMA KRISTEN YANG TERJADI DI AFRIKA TENGAH TOLONG SEBARKAN ARTIKEL INI

advertise here


Republik Afrika Tengah (CAR) menjadi salah satu negara paling mengerikan untuk warga minoritas Muslim. Negara ini menjadi mimpi jelek untuk warga Muslim yang masihlah tersisa disana. Mereka dihantui kekhawatiran atas serangan massa dan milisi Kristen.

“Hidup di Bangui telah menjadi mimpi jelek, ” kata Muhammad Sallah, seseorang entrepreneur serta satu diantara beberapa Muslim yang masihlah tinggal di ibukota Bangui, seperti launching oleh Anadolu Agency, Ahad (9/2/2014).

“Saya hidup dalam ketakutan karena saya mengendarai mobil pulang-pergi kantor, karena saya tidak paham kapan massa akan menyerang, ” tambahnya.

Sallah menceritakan bagaimana dia dapat selamat dari serangan yang dikerjakan oleh massa Kristen bulan lalu saat ia mengendarai mobil di dekat Lwakanga pinggiran Bangui. Massa yang waktu itu sejumlah kian lebih 100 orang tengah menanti tiap-tiap Muslim yang melalui daerah itu.

Muslim semakin menjadi sasaran massa serta milisi Kristen mulai sejak walikota Bangui Catherine Samba-Panza, yang seseorang Kristen, dipilih sebagai presiden sesaat pada Januari lantas.

Dia menggantikan Michel Djotodia, yang sudah memerintah mulai sejak Maret 2013 setelah menggulingkan Francois Bozize, seorang Kristen, yang berkuasa pasca kudeta th. 2003.

Puluhan ribu Muslim di Afrika Tengah serta warga asing sudah melarikan diri ke negara-negara tetangga dalam beberapa minggu paling akhir menyusul meningkatnya serangan dari massa Kristen.

Beberapa masjid telah hancur di ibukota Bangui dan puluhan tempat tinggal Muslim sudah dijarah.

Milisi Kristen sambil menghunus parang dengan bebas berkeliaran di pinggir kota Bangui mencari warga Muslim.

Mereka memasang pos
pemeriksaan di berjalan-jalan di mana mereka bisa menyerang warga Muslim yang melarikan diri dari negara itu.

Pada Jumat (7/2), massa Kristen menyerang konvoi truk yang membawa Muslim Chad yang melarikan diri dari Bangui serta merenggut nyawa satu orang.

“Kemarin massa Kristen di Gabongo menyampaikan mereka tidak mau warga Muslim negara Chad meninggalkan negara itu dalam damai, ” Sandou-Jean Pierre, juru bicara pasukan penjaga perdamaian Afrika, MISCA, menyampaikan pada Anadolu Agency.

Dia menyampaikan kalau massa biadab Kristen berkemauan untuk membunuh warga Muslim yang melarikan diri, tetapi pasukan penjaga perdamaian Burundi mengawal mereka membubarkan massa Kristen itu serta rombongan sukses meneruskan perjalanan.

“Saya tak memikirkan kalau saya bakal pernah kembali pada ke Bangui atau Afrika Tengah sesudah apa yang saya saksikan, ” seseorang wanita bernama Khadijah menyampaikan pada Anadolu Agency diluar bandara Bangui. Ia tengah menanti penerbangan ke Kamerun berbarengan suami serta tiga anak-anaknya.

“Beberapa orang yang saya kenal digantung oleh massa Kristen, ” kenangnya sembari menangis.

“Meskipun saya lahir di negara ini, saya tak layak ada disini lagi, ” lebih Khadijah.

Pada hari Rabu, tak lama sesudah Presiden Samba-Panza meninggalkan tempat upacara, beberapa ratus personel tentara menyeret seseorang warga sipil dari keramaian serta menggantungnya lantaran dicurigai kalau ia yaitu seseorang bekas pejuang Seleka pendukung Michael Djotodia, Presiden Muslim yang mundur dari jabatannya.

Peter Bouckaert, direktur kondisi darurat Human Rights Watch yang ada di tempat peristiwa, menyampaikan pada Anadolu Agency kalau beberapa tentara menyimpan badan pria itu diatas api, sesaat kebanyakan orang di sekitaran tertawa-tawa serta mengambil photo pria yang hangus itu dengan hp mereka.

http://www.salam-online.com/2014/02/28836.html
Sumber ; http://www.kabarsehatselalu.com/2016/04/subhanallahtelah-terjadi-perang-besar.html
Advertisement advertise here
 

Start typing and press Enter to search