banner here

NGERIIIIIII BANGETT!!! AKHIR ZAMAN!! HARI PERTAMA DI ALAM KUBUR, MAYIT DIDATANGI RAUMAN..!!

advertise here

SETIAP yang bernyawa pasti akan alami kematian. Itu berarti seseorang yang semasa hidupnya ada diatas tanah, dan melakukan semuanya suatu hal untuk hidupnya, saat ini mesti kembali ke dalam perut bumi. Tanah yang dulu kita inak-injak, waktu itu jadi tempat istirahat untuk kita sampai mendekati hari kiamat.
Masuk ruang yang asing pada hari pertama pasti rasa resah serta gelisah bakal selalu menghantui diri kita. Terlebih, kita kenali bila di dalam tanah itu penuh dengan hewan-hewan yg tak bersahabat baik dengan manusia, juga kondisi yang gelap dan pengap semakin berikan ketidaknyamanan. Lantas, seperti apa deskripsi hari pertama di alam simpan itu?
Didalam kitab Daqaiq al-akbar diceritakan mengenai kondisi mayit di alam pendam pada hari pertama ini.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam, terlebih dulu mayit bersua dengan Munkar dan Nakir, mayit didatangi oleh malaikat bernama Rauman yang wajahnya bersinar seperti matahari. Rauman mendatangi mayit


dan duduk lantas berkata,


“Tulislah apa yang telah engkau kerjakan, baik dan jelek. ”
Mayit berkata, “Dengan apa saya menulis, mana penda
dan


tintaku? ” Rauman lantas berkata, “Ludahmu yakni tintamu dan jari-jarimu yakni penamu. ” Mayit


berkata, “Pada apa saya menulis, tengah saya tak mempunyai lampiran. ” Malaikat lalu memotong kain kafan dan memberinya pada mayit, ia berkata, “Ini lampiranmu, jadi tulislah. ” Jadi mayit menulis amalnya yang baik, waktu sampai pada amalnya yang jelek ia malu pada malaikat itu.
Malaikat selekasnya berkata, “Wahai orang yang salah, kenapa anda tak malu pada Dzat yang membuat anda waktu anda mengerjakannya di dunia serta sekarang ini anda malu kepadaku? ” Malaikat lalu mengangkat batang kayu lalu memukulnya. Mayit berkata, “Bangkitkan saya hingga saya menulisnya. ”
Lalu ia menulis semuanya amal baik serta jeleknya. Malaikat Rauman lantas menyuruhnya agar melipat serta mengecapnya, lalu mayit itu melipatnya dan berkata, “Dengan apa saya mengecapnya, tengah saya tidak punyai cap? ” Malaikat berkata, “Caplah dengan kukumu. ” Jadi ia mengecapnya dengan kukunya dan menggantungkannya di lehernya hingga hari kiamat.
Sungguh beruntunglah buat mereka yang selama hidup di dunia senantiasa mengingat Allah dalam tiap-tiap aktivitasnya. Waktu bakal berbuat maksiat jadi ia bersegera beristighfar serta lalu kembali mengingat Allah.
Advertisement advertise here
 

Start typing and press Enter to search